pembukaan
Mengenai Saya
then-jhi
Rabu, 16 Desember 2015
Manfaat Internet Secara Umum
tempat di mata para konsumen yang sedang mencari barang tertentu. Konsumen tidak perlu repot lagi untuk memperoleh suatu barang. Bisa sekedar mencari tambahan informasi seputar barang yang diinginkan atau bahkan sekaligus memesan, membayar dan menyelesaikan semua transaksi, dan selanjutnya tinggal menunggu barang datang diantar sesuai alamat yang kita minta.
berbeda. Hitam dan putih, baik dan buruk, manfaat dan mudharat, positif dan negatif. Lalu sebenarnya apa manfaat internet yang bisa kita ambil, terutama untuk kalangan muda. Kita mulai dari dampak negatifnya dulu.
di internet, dan tidak diperoleh di bangku sekolah karena keterbatasan waktu mengajar guru. Bukan sekedar prestasi di sekolah yang harus dikejar, hanya semata-mata mengejar nilai bagus di atas kertas, tanpa tahu harus bagaimana kedepannya. Dengan banyaknya wawasan yang didapat dari internet, akan membuka jalan pikiran yang lebih luas dan maju.
cepat, melihat kesuksesan orang lain, tips dan triknya, yang bisa menjadi pemacu semangat belajar dan berusaha.
di jejaring sosial, dan tanpa harus beranjak tempat.
KARYA TULIS ILMIAH JAKARTA-BANDUNG
LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR
(Penelitian di PP-IPTEK, BOSSCHA, Musium KAA dan Musium Geologi)
BANDUNG, 29 FEBRUARI 2012
Disusun Oleh:
Ø ENDANG PERMANA
Ø M. FIRDA
Ø WINDA NURNITHA .H
Ø NOVI ALIVAH
Ø IRMA HANDAYANI
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1O PANDEGLANG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ini di Setujui dan di sahkan pada...........mei 2012
Disusun Oleh:
ENDANG PERMANA
M. FIRDA
WINDA NURNITHA .H
NOVI ALIVAH
IRMA HANDAYANI
Penguji
Dra. Hj.Mimin Saminah
NIP:196608112008012002
Mengetahui:
Kepala sekolah Pembimbing
Drs. H. Ade Fahruroji, M.M.pd Yuni Noer Syamsiah, s.pd
NIP:195704021985031012 NIP:198306222009022004
KATA PENGANTAR
Besar rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT.karena berkat hidayah dan izinnya, penulis dapat menyusun laporan hasil study tour Jakarta-Bandung dan menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang laporan hasil study tour Jakarta-Bandung.
Penulisan makalah ini disusun penulis untuk memenuhu salah satu tugas yang diberikan pada saat Study tour SMAN 10 PANDEGLANG, dengan maksud dan tujuan untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs.H.ADE FAHRUROJI M.MPd, selaku kepala sekolah SMAN 10 PANDEGLANG
2. Ibu YUNI NOER SYAMSIAH S.Pd, Selaku pembimbing.
3. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengakui bahwa dalam penulisan karya tulis ini, masih banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan. Oleh karna itu sumbangan berupa kritik dan saran dari semua pihak, yang tentunya akan sangat berarti bagi perbaikan penulisan karya tulis di masa yang akan datang
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanafaat bagi penulis hususnya dan pembaca pada umumnya.
Cisata 2 mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan Peneliian ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
1.5 Sistematika penulisan.......................................................................... 3
1.6 Metode penelitian................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PP-IPTEK............................................................................................ 4
2.2 BOSSCHA.......................................................................................... 5
2.3 Konferensi asia-afrika.......................................................................... 6
2.4 Musium GEOLOGI............................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN
2.1 PPIPTEK ............................................................................................ 9
2.1.1 Sejarah PPIPTEK ................................................................ 9
2.1.2 Kegunaan PPIPTEK ........................................................... 10
2.1.3 Tujuan di dirikannya PPIPTEK .......................................... 13
2.2 BOSSCHA ......................................................................................... 13
2.2.1 Sejarah BOSSCHA ............................................................. 13
2.2.2 Alasan di dirikannya BOSSCHA ....................................... 13
2.2.3Tujuan di dirikannya BOSSCHA ........................................ 14
2.2.4 Fasilitas-fasilitas di BOSSCHA .......................................... 14
2.2.5 fungsi UPT Observatorium BOSSCHA ............................. 17
2.3 MUSEUM KONFERENSI ASIA-AFRIKA .................................... 17
3.3.1 Latar Belakang Konferensi Asia Afrika (KAA .................. 17
3.3.2 Alasan di dirikannya ........................................................... 18
3.3.3 Hasil dari KAA .................................................................. 18
3.3.4 Tujuan KKA ........................................................................ 19
3.3.5 Dampak dan pengaruh ........................................................ 19
3.3.6 Manfaat adanya musium KAA ........................................... 19
3.3.7 Daftar nama-nama peserta KAA ......................................... 20
4.4 MUSEUM GEOLOGI ...................................................................... 21
4.4.1 sejarah musium geologi ....................................................... 21
4.4.2 Fasilitas-Fasilitas di Museum Geologi ................................. 21
4.4.3 Fungsi Museum ................................................................... 22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 23
3.2 Saran ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Latar Belakang pembuatan laporan ini didasarkan pada minat serta kecintaan siswa khususnya bagi para pelajar SMA, karena pada dasarnya siswa sekarang cenderung kurang berminat untuk pergi ketempat-tempat wisata yang mempunyai nilai sejarah dan pengetahuan yang tinggi. Mereka lebih cenderung pergi ketempat perbelanjaan yang menurut mereka bisa membuat hati mereka senang.
Padahal kalau kita menyadari dan mengamati dengan seksama tempat rekreasi yang mengandung nilai sejarah, misalnya saja museum, disana kita akan lebih merasakan kepuasan yang tidak bisa di bayar dengan apapun, karena selain memperoleh pengetahuan tentang sejarah masa lalu peninggalan-peninggalan zaman dulu, kita juga dapat berwisata budaya.
Diera globalisasi seperti sekarang ini kita harus pintar melestarikan dan menguasai budaya negeri karena dengan bekal itu kita bisa menunjukan kepada dunia bahwa budaya kita mampu bersaing dengan budaya barat pada khususnya, dan kita juga harus bangga pada budaya sendiri, karena bangsa yang pintar itu adalah bangsa yang mau menghargai dan melestarikan budaya bangsa.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari kegiatan study tour yang di laksanakan adalah:
1.2.1 PPIPTEK
a. Apakah kegunaan PPIPTEK ?
b. Apakah tujuan di dirikannyah PPIPTEK ?
1.2.2 BOSSCHA
a. . Apakah alasan di dirikannyah BOSSCHA ?
b. Apakah Tujuan di dirikannyah BOSSCHA ?
c. Apakah fasilitas- fasilitas yang ada di BOSSCHA ?
1.2.3 MUSIUM ASIA-AFRIKA
a. Bagai mana kah sejarah musium asia-afrika ?
b. Apakah Alasan KAA di bentuk ?
c. Apakah tujuan konferensi asia-afrika ?
d. Bagai mana kah kah dampak dan pengaruh KAA ?
e. Apakah manfaat KAA ?
f. Negara-negara manakah dalam KAA ?
1.2.4 MUSIUM GEOLOGI
a. Bagai mana kah sejarah musium geologi ?
b. Apa sajah Fasilitas-Fasilitas di Museum Geologi ?
c. Apakah Fungsi Museum ?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian study tour yang dilakukan adalah:
a.Untuk mengetahui sejarah BOSSCHA
b. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di BOSSCHA
c. Untuk mengetahui manfaat di diri kannyah BOSSCHA
d. Untuk mengetahui fungsi dari BOSSCHA
e. Untuk mengetahui sjarah PPIPTEK
f. Untuk mengetahui kegunaan dari PP-IPTEK
g. Untuk mengetahui sejarah musium KAA
h. Untuk mengetahui hasil-hasil dari KAA
i. Untuk mengetahui negara-negara yang hadir dalam KAA
h. Untuk mengetahui kegunaan museum KAA
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat study tour yang di lakukan adalah sebagai berikut
a. dafat memahami sejarah-sejarah dari BOSSCHA,PP-IPTEK,dan KAA
b. Dafat mengetahui kegunaan tempat-tempat di bidang pembelajaran
c. Dafat melekukan alat-alat peraga contohnya di PP-IPTEK
d. Dafat mengetahui alat-alat yang ada di BOSSCHA
1.5 Sistematika penulisan
Laporan study tour jakarta-bandung di susun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan yang meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sitematika penulisan.
Bab II
Landasan teori yang meliputi: PP-IPTEK, BOSSCHA, KAA, dan Museum GEOLOGI.
Bab III
Pembahasan yang meliputi: PP-IPTEK, BOSSCHA, KAA, dan Museum GEOLOGI.
Bab IV
Penutup yang meliputi: kesimpulan dn saran.
1.6 Metode penelitian
Metode penelitian yang di pakai dalam meneliti atau menyusun laporan ini,kami menggunakan metode observasi,lapangan dan study pustaka serta melengkapi data-data yang ada. Contohnya di PPUPTEK, kami menggunakan metode lapangan dan mengamatan,serta kami langsung meragakan alat-alat peraga dan mengamati apa yang terjadi dengan alat tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PP-IPTEK
PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR, BERKESAN dan KREATIF; melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan. Melalui interaksi ini, akan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran tentang APA, MENGAPA dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
Sejarah PP-IPTEK
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20 peragaan interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuannya untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek dengan lebih mudah dan nyata.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI, LUK BPPT, dan BATAN.
PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2. Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
2.2 BOSSCHA
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.
Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
3.3 MUSIUM KONFERENSI ASIA-AFRIKA
KAA diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang diprakarsai oleh Sir John Kotelawala. Berikut ini beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya KAA.
a. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953). Akibat Perang Korea, semenanjung terbagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Peristiwa ini semakin menambah ketegangan dunia.
b. PBB sudah ada forum konsultasi dan dialog antarnegara yang baru merdeka, tetapi di luar PBB belum ada forum yang menjembatani dialog antarnegara tersebut.
c. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami penjajahan.
d. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang.
e. Ingin menggalang kekuatan negara-negara Asia Afrika agar mendukung perjuangan merebut Irian Barat.
f. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
g. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling berdekatan.
Bandung (ANTARA News) - Penurunan bendera 106 negara Asia Afrika dari tiang-tiang yang mengelilingi Gedung Merdeka, Bandung, menandai berakhirnya 57 tahun peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar selama sepekan penuh pada 18-24 April 2012.
Peringatan tidak hanya dipusatkan di gedung bersejarah yang menjadi lokasi penyelenggaraan KAA pada 1955 itu, tetapi meluber ke kawasan Cikapundung Timur, Jalan Merdeka, dan Jalan Braga dalam bentuk panggung kesenian dan parade budaya.
Peringatan yang melibatkan banyak kalangan dalam beragam kegiatan itu, menurut Ketua Museum KAA Isman Pasha, dimaksudkan untuk menyebarkan semangat KAA yang mengusung prinsip kemerdekaan dan kesetaraan kepada masyarakat luas.
Selain itu, diharapkan tumbuh kebanggaan dan kesadaran historis dari warga Bandung sebagai penghuni kota bersejarah yang pernah menggebrak dunia ketika negara-negara Asia Afrika yang sebagian besar masih terjajah menuntut kemerdekaan dan kesetaraan hak dengan kaum kolonial yang saat itu masih mencengkeram kedaulatan mereka sebagai manusia.
Banyak harapan disandarkan pada peringatan KAA yang direncanakan diselenggarakan semakin meriah setiap tahun. Di antaranya adalah membangkitkan potensi wisata sejarah di Kota Bandung untuk menarik turis manca negara. Timbul juga wacana untuk menjadikan Bandung sebagai "ibukota" Asia Afrika agar tetap dikenang sebagai lokasi bersejarah yang membangkitkan kesadaran negara-negara Asia Afrika untuk memerdekakan diri dari penjajahan.
Namun, tidak semua kegiatan peringatan itu beraroma purbakala yang kenangannya sengaja dibangkitkan lagi dalam aneka pentas setiap tahun.
Ada satu hal yang selayaknya dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di museum, untuk disimak dan disimak lagi, karena masih terasa relevan dengan kekinian. Yaitu, pidato mantan Presiden Soekarno pada pembukaan KAA 1955.
4.4 Museum Geologi
Didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850
Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1PP-IPTEK
2.1.1 Sejarah PP-IPTEK
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20 peragaan interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuannya untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek dengan lebih mudah dan nyata.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI, LUK BPPT, dan BATAN.
PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2. Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
2.1.2 kegunaan PP-IPTEK
Dengan di dirikannya PPIPTEK(ppusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi.)
Ini sangat banyak manfaatnya terutanma di bidang pendidikan, ini mencakup beberapa mata pelajaran antara lain :
A . Fisika
Pendirian PPIPTEK sangat menunjang dalam pendidikan, khususnya di mata pelajaran Fisika, karena di PPIPTEK banyak menyediakan alat peraga yang berkenaan dengan mata pelajaran Fisika. Adapun alat peraga yang ada di PPIPTEK yang berkenaan dengan pelajaran fisika antara lain:
1). Tekanan uap
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut.
2).Voltmeter
Adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode.
3). Generator pedal
Generator pedal adalah alat yang di gunakan untuk membantu manusia dalam melakukan usaha-usaha yang sangat berat. Adapun kegunaannya antara lain sebagai barikut:
· Sebagai alat bantu penggerak generator listrik
· Listrik yang di hasilkan untuk berbagai keperluan, Misalnya: Menggerakan mesin penghalus, menyalakan lampu, radio dan laptop.
B. Biologi
Manfaat PPIPTEK bagi pelajaran biologi salah satunya adalah tempat dimana menyediakan kumpulan jenis virus,ekosistem, organ tubuh manusia. Dimana hal ini merupakan salah satu pelajaran biologi dengan bantuan alat peraga yang telah di sediakan. Adapun jenis alat peraga tersebut di antaranya:
1). Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri
2). Rantai makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora).
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
- Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora.
- Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan bangkai.
C. Kimia
Di PPIPTEK terdapat alat peraga yang berkenaan dengan kimia, contohnya yaitu: Reaksi nuklir. Dengan alat peraga ini akan di ketahui sebuah proses di mana dua nuklir atau partikel nuklir saling bertumbukan. Untuk memproduksi hasil yang berbeda, dari produk awal reaksi dari nuklir adalah reaksi peleburan dua atom atau lebih, INH atom menjadi atom bata, dan menghasilkan energy juga di kenal sebagai reaksi yang bersih.
2.1.3 tujuan PP-IPTEK
v . untuk memperkenalkan berbagai alat peraga dan alat-alat kesenian yang modern
v Untuk menunjang pariwisata dalam pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
2.2 BOSSCHA
2.2.1 Sejarah bosscha
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.
Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
2.2.2 Alasan di dirikannya BOSSCHA
Adapun di dirikannya bosscha adalah sebagai berikut:
a. keadaan geografis yang sangat mendukung berdirinya bosscha.
b. pada saat itu telah terdapat listrik
c. factor cuaca yang sangat mendukung
2.2.3 Tujuan di dirikannya bosscha
Adapun di dirikannya bosscha adalah:
a. Sebagai tempat penelitian
b. Sebagai tempat pembelajaran
2.2.4 Fasilitas-fasilitas di bosscha
Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:
Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detail komet terang serta benda langit lainnya. Teleskop ini mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter.
Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit. Diameter lensa 71,12 cm. Diameter lensa koreksi biconcaf-biconfex 50 cm. Titik api/fokus 2,5 meter. Juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk memperoleh spektrum bintang. Dispersi prisma ini pada H-gamma 312A tiap malam. Alat bantu extra-telescope adalah Wedge Sensitometer, untuk menera kehitaman skala terang bintang , dan alat perekam film
Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatan matahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi dengan fotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari intensitas cahaya listrik yang di timbulkan. Diameter lensa 37 cm. Titik api atau fokus 7 meter.
Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer
Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87 cm.
2.2.5 Fungsi UPT Observation BOSSCHA
Sebagai suatu badan yang bergerak dalam cabang ilmu pengetahuan alam , khususnya astronomi yang mempelajari dan menyelidiki benda-benda langit di jagad raya. Dengan perlengkapan yang ada di obsrvatorium bosscha , serta impormasi-impormasi baru yang di terima mengenai kemajuan pengetahuan antariska dari luar negeri, maka pengetahuan kita tentang alam raya in semakin luas dan maju.
3.3 MUSIUM KONFERENSI ASIA-AFRIKA
3.3.1 Latar Belakang Konferensi Asia Afrika (KAA)
KAA diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang diprakarsai oleh Sir John Kotelawala. Berikut ini beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya KAA.
h. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953). Akibat Perang Korea, semenanjung terbagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Peristiwa ini semakin menambah ketegangan dunia.
i. PBB sudah ada forum konsultasi dan dialog antarnegara yang baru merdeka, tetapi di luar PBB belum ada forum yang menjembatani dialog antarnegara tersebut.
j. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami penjajahan.
k. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang.
l. Ingin menggalang kekuatan negara-negara Asia Afrika agar mendukung perjuangan merebut Irian Barat.
m. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
n. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling berdekatan.
3.3.2 Alasan di dirikannya KAA
KAA di dirikan karena:
a. Adanya kolonialisme dan imperialisme penjajah
b. Lahirnya blok barat dan blok timur
c. Adanya perlombaan senjata, di adkan 4 blok barat dan blok timur.
d. Adanya perbedaan antara kulit putih dan kulit hitam(apartheid)
3.3.3 Hasil konferensi asia-afrika
Konferensi asia-afrika menghasilkan rumusan yang di sebut dasasila bandung, isinya adalah:
1. menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan, serta asas yang termuat dalam Piagam PBB;
2. menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa;
3. mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa, baik bangsa besar maupun bangsa kecil;
4. tidak melakukan intervensi atau ikut campur tangan dalam persoalan dalam negeri negara lain;
5. menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik secara sendirian maupun secara kolektif sesuai dengan Piagam PBB;
6. a)tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar; b)tidak melakukan tekanan terhadap negara lain;
7. tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atas kemerdekaan politik suatu negara;
8. menyelesaikan segala perselisihan internasional secara damai sesuai dengan Piagam PBB;
9. memajukan kepentingan bersama dan kerja sama internasional;
10. menghormati hukum dan kewajiban internasional lainnya.
3.3.4 Tujuan KAA di bentuk
Tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika, antara lain:
1. memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan;
2. memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme;
3. memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
4. bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,
5. membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.
3.3.5 Dampak dan pengaruh
Dampak dan pengaruh adanya KAA adalah:
a. Memperjuangkan Negara-negara yang sedang di jajah
b. Lahirnya Negara-negara baru yang merdeka
c. Hanya kerjasama di serbagai bidang
d. Merupakan cikal bakal lahirnya non blok
3.3.6 Manfaat
Adapun manfaat dari KAA itu sendiri adalah ssebagai berikut:
a. Untuk mengabadikan nilai-nalai konferensi
b. Sebagai pusat pendidikan
c. Untuk menunjang pariwisata
3.3.7 Daftar Nama-Nama Negara peserta KAA
1. Arab Saudi
2. Afganistan
3. Burma(Myanmar)
4. Etiopia
5. Filipina
6. India
7. Indonesia
8. Irak
9. Iran
10. Jepang
11. Kamoja
12. Laos
13. Lebanon
14. Libera
15. Libia
16. Mesir
17. Nepal
18. Pakistan
19. Pantai emas
20. Republik rakyat china
21. Srilanka
22. Sudan
23. Suriah
24. Thailan
25. Turki
26. Vietnam selatan
27. Vietnam utara
28. Yaman
29. yordania
4.4 Museum Geologi
4.4.1 sejarah musium geologi
didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
4.4.2 Fasilitas-Fasilitas di Museum Geologi
Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
- Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
- Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
- Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
- Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
- Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusas gunungapi dan sebagainya.
- Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
- Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.
4.4.3 Fungsi Museum
Seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi sebagai :
- Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
- Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
- Objek geowisata yang menarik.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 PP-IPTEK
PP-IPTEK Adalah salah satu tempat penelitian yang sangat berguna bagi semua kalangan.terdapat jenis-jenis alat teknologi yang berkembang di masa kini. Di PP-IPTEK terdapat alat peraga yang berhubungan dengan dunia luas.
3.1.2 BOSSCHA
BOSSCHA Adalah tempat penelitian luar angkasa, yang digunakan para astronomi indonesia atau para astronomi asing untuk melihat perkembangan luar angkasa ataupun fisiknya.
3.1.3 MUSIUM KONFERENSI ASIA-AFRIKA (KAA)
Musium konferensi asia-afrika merupakan tempat terjadi perundingan dari Negara Asia serta Afrika yang bertujuan untuk membahas tenang adanya penjajahan dan adanya perbedaan Ras.
3.1.4 Museum Geologi
Museum Geologi merupakan sarana objek penelitian posil-posil yang ada di muka bumi untuk meambah wawasan dan pengetahuan.
3.2 Saran
Adapun saran untuk tempat yang telah di kunjungi adalah:
Untuk menunjang pembelajaran di sekolah agar lebih meningkat maka dari itu di harapkan adanya sarana sebagai mediator pembelajaran contohnya: pembelajaran yang membutuhkan alat-lat peraga. Dengan demikian dengan adanya kegiatan study tour seperti ini sangat baik untuk menunjang pembelajaran di luar kelas dan di harapkan thun-tahun berikutnya kegiatan ini masih bisa di selenggarakan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarsono joko, 2007. Pembelajaran Fisika Untuk Kelas X SMA/MA. Surakata: Teguh Karya.
Tahroni, 2007. Pembeajaran Sejarah Untuk Kelas X SMA/MA. Sukamaju: CV.Aryaduta.
http//:bosscha.com
http//:PP-IPTEK
http//:musium geologi.com
www.musiumasia-afrika.com